Bukankah kita tidak bisa memutuskan bagaimana hidup kita. kita manusia yang hidup hanya bisa memutuskan bagaimana kita melakukan di sisa waktu yan telah diberikan Allah SWT. Kehidupan adalah ujian, kita berhasil, ataupn gagal semua ini adalah ujian. tapi jika kita gagal, jangan anggap ini adalah akhir duniamu.
Yah, karena kau tahu. Kini aku telah merasakan kegagalan. Yang awalnya aku anggap sebagai kutukan. mungkin aku lalai, atau aku terlalu bersenang-senang. Aku sekarang telah jatuh. disaat aku jatuh seperti ini temen-temanku tetap menyemangatiku. tapi semangat dari mereka tetap tak membuatku kuat. karena apa? mereka takkan bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Never, we can't feel that. rasa putus asa, kecewa, sakit, merasa tak berdaya, terkadang merasa bodoh. Masa yang menyedihkan itu datang. seperti tiada tangan yang mampu menolongku tuk berdiri. Tapi tunggu, ada satu yang bisa membuatku merangkak untuk saat ini. sesekali, berfikir aku tak membutuhkan siapapun untuk menolongku kembali berdiri. karena ada yang telah membuat semangatku kembali. Dia, impianku yang selalu terlatak dihatiku. Impianku yang terlalu berharga untuk kutinggalkan jika aku menyerah. Impianku yg selalu ku khayalkan menjadi sebuah kenyataan. Yang akan aku torehkan di kertas kehidupanku. No, because my dream, I dont give up. mungkin tidak untuk tahun ini. tapi tahun selanjutnya, aku akan membuka gerbang awal perjuanganku. lebih kuat dari tahun ini. dan untuk teman-temanku yg setia pada impian kita bersama. Gomawo, berkat kalian aku bertahan tuk menjadi lebih kuat. Yip-yip, Iin, Mimi, Yuke kita harus sukses. untuk impian kita. seoul gidaryojwo :)
Senin, 18 Agustus 2014
Jumat, 09 Mei 2014
Jika
Jika ku adalah air
Aku akan mengalir, dalam ketenangan
Jika ku hanyalah angin
Ku kan tetap berhembus dalam kedamaian
Jika ku adalah langit
Ku akan tetap berada di langit bersama jingga
Jika ku hanyalah malam
Ku kan menari bersama bintang, tersenyum bersama
bulan
Jika ku hanya cerita
Ku akan tetap menjadi cerita
Jika ku hanyalah kenangan
Biarkan manis selalu terkenang
Tak usah kau anggap kiasan ini
Gadis ini hanya pemimpi
Pemimpi yang tak berhenti berandai
Andai bulan memeluknya, dalam kehangatan.
Pasir
Seperti pasir yang tersapu ombak
Hilang tanpa bekas, terseret
ombak
Terbawa gulungan
ombak entah kemana
Tetap ku mengikuti , tergulung dan terhempas
Kemudian terdampar, dan tak sanggup kembali
Semakin lama, di tempat yang sama
Bersama ribuan yang sama sepertiku
Menanti waktu, hinggaku menghilang
Menjadi serpihan pasir , tak berbekas
Bagai butiran debu tak berguna
Bahkan juga, tak terlihat
Langkah
Sekarang ini, aku telah menghadapi sesuatu
yang baru. Yang mungkin belum
pernah aku rasakan sebelumnya. Disaat semua rasa tercipta menjadi satu. Lega,
galau, takut, khawatir, nyantai, ambisius. Inilah saatnya aku menetukan
jalanku, mau kemana kaki ini melangkah. Setelah menjalani pendidikan selama 12
tahun. Kemanakah, apakah yang aku cari sebenarnya. Begitu banyak cabang jalan
yang harus aku lalui dan akhirnya akan kupilih. Dan masih banyak kerikil yang
harus aku hadapi. Bukan saatnya aku berpuas diri karna bebanku sudah hilang
sebentar lagi. Tak ada lagi kata pagi, dan terlambat memasuki gerbang. Sekarang
ini hanya ada kata “harus menjadi yang terbaik” . tidak ada lagi slogan INI
DUNIA KITA. Mulai sekarang akan berubah INI DUNIA YANG AKAN AKU RUBAH, INI
DUNIA UNTUK MENCAPAI TUJUANKU. Tujuan, sebenarnya apa tujuanku. Yang paling aku
inginkan saat ini dan seterusnya menjadi orang yang berguna, seseorang yang
bisa membahagiakan orang sekitar. Dan aku sangat ingin istiqomah di jalan-Mu Ya
Allah J.
Ini
bukan mimpi lagi, menjadi dokter, seorang perawat, seorang pengusaha. Itu semua
bukanlah impian. Tapi suatu tujuan yang harus aku capai. Tujuan yang harus aku
kejar, menjadi sebuah planning hidup di masa depan. Ini semua realita, bukanlah
mimpi yang hanya angan-angan tanpa harus ada tindakan. Dan sekarang aku merasakan
betapa rasa lelah mulai muncul. Haruskah aku berhenti? Menghancurkan semua
angan-anganku dan harapan kedua orang tuaku dan orang-orang yang aku sayang.
Kuatkan aku Ya Allah, kuatkan hatiku dan
pikiranku yang mulai lelah. Aku belajar untuk mengharap ridhoMu, dan aku ingin
sukses untuk meraih tangan-tangan yang perlu aku bantu untuk bangun. Tapi
sekarang aku membutuhkan bantuan, baik doa, semangat. Dan tak lupa keajaiban-Mu
Ya Allah, yang selalu aku panjatkan setiap saatku bertemu dengan-Mu dalam waktu
lima kali. Aku tau aku harus lebih keras belajar lagi dan lagi dan lagi dan
lagi. Demi mama, ayah, tujuanku, dan nasib orang orang yang membutuhkan
bantuanku nantinya.
Langganan:
Komentar (Atom)